Minggu, 20 Desember 2009

Tren Model 2010

TAHUN 2009 akan segera usai. Untuk menutup tahun Kerbau ini, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) menghelat pergelaran busana sebagai acuan tren mode 2010. "Signs of Times" atau tanda-tanda waktu yang hadir dalam perkembangan budaya manusia dan "dibaca" oleh para desainer.

Dalam Fashion Tendance Jawa Barat 2010 yang diikuti 15 desainer APPMI Jawa Barat, terangkumlah rumusan tren mode 2010. Adapun deretan desainer tersebut terdiri dari Rebecca Ing, Iva Latifah, Eddie P Chandra, Susan Zhuang, Herman Nuary, Jennij
Tedjasukmana, Malik Moestaram, Irna Mutiara, Harry Lam, Deden Siswanto, Henny Noer, Rudi Liem, Harry Ibrahim, Nuniek Mawardi, dan Misan.

Para desainer menyandingkan fesyen dan arsitektur dalam proses kreatifnya. Elemen arsitektur, seperti geometris, bentuk, volume, dan curving-elemen yang sama dalam busana-dihadirkan dalam cutting, warna, detail, dan material.

Arahan tren mode 2010 tersebut tak lepas dari hasil "membaca" para desainer terhadap kecenderungan tren yang akan booming di tahun mendatang. Tapi, dengan tetap mengusung ciri khas rancangan masing-masing.

Deden Siswanto dalam tema "Ferocious Beauty" mengambil inspirasi wanita awal abad ke-20, Mata Hari, yang menggabungkan kecantikan dan keseksian dengan kekuatan dan ketegasan. Karya diwujudkan dalam busana percampuran beragam material dan teknik pengerjaan, salah satunya foiling.

Warna hitam, burnish gold, dan cooper tampil dengan sentuhan ragam warna alam pada motif dan bahan lainnya. Detail dan ornament yang dipakai merupakan kombinasi dari eyelets, embroidery, vintage beads&studs, dan prints.

Eddy P Chandra mendefinisikan tema "Day & Night" sebagai suatu senyawa siang dan malam. Dua hal bertolak belakang yang dapat menghasilkan keindahan. Tema diaplikasikan dalam warna, teknik pengerjaan, konstruksi yang baik, dan detil yang tidak berlebihan namun memberi sentuhan yang menawan. Desainer berusia 62 tahun ini banyak bermain dengan warna merah, hitam, gold, dan silver.

Harry Ibrahim mengangkat tema "Underground Couture," perpaduan baik-buruk, kuno-modern, fantasi-kenyataan, kontroversi-legal, dan maskulin-feminin. penggunaan bahan tipis dan tebal, seperti sifon, satin, tulle, jacquard, tough satin, dan rajutan pabrik. Warna-warna yang ditampilkan, adalah copper, gold, dan hitam.

Harry Lam dalam tema "Passionate Journey" membawa kita merasakan cinta yang tumbuh ketika melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang indah dan romantis. Tebaran bunga sebagai tanda cinta hadir dalam warna pink lembut, merah maroon, silver, dan hitam di berbagai sudut busana.

Henny Noer dengan usungan busana muslimah mengangkat tema "The Magic Touch of Tradition" sebagai penggambaran unsur klasik dan gaya wanita Eropa. Aplikasi penghias busana dijadikan center point pada seluruh koleksi. Henny menampilkan permainan batik dan paduan bahan lainnya.

Malik Moestaram menggunakan tampilan army yang kaku dan maskulin dalam tema "Aggression." Detail emblem dan tanda kepangkatan di atas bahan warna ungu, terracotta, fushia, hitam, off white, dan hijau tampil dengan "garang," tapi juga lembut.

Herman nuary dengan usungan tema "Picture Place" banyak menggunakan warna cokelat tua, hitam, hitam, dan oranye. Tampak aplikasi fuur dalam beberapa rancangannya. Irna mutiara dengan tema "Ode to Life" mengaplikasikannya di atas bahan silk, jersey, dan tile yang ringan dan melayang. Warna gold, krem, dan abu-abu ditampilkan polos dalam nuansa lembut. Sementara aplikasi tumpuk tampak bermain apik di sana-sini.

Iva latifah menggunakan dominasi bahan organdi dengan tebaran bunga berwarna cerah dan "centil," sesuai tema yang diusung, "Flowering."

Jennij tedjasukmana mengusung tema "Duomo" yang berarti Katedral, salah satu heritage Bandung. Warna didominasi white dan off white dengan aksen warna hitam, merah, kuning, dan hijau. Kemewahan alami, banyak mengambil unsur alam, bahan bertekstur, permainan manik-manik, kayu, dan bebatuan dipadu kemewahan kristal swarovski.

Misan dalam tema "Dara" bermain dengan garis-garis arsitektural penuh keceriaan (playful, elegance, feminin) dalam warna abu-abu, hitam, dan putih dengan sentuhan ungu dan pink.

Nuniek mawardi dengan tema "Reminiscence of the Lost Voyage" berkisah tentang jejak-jejak perjalanan Hindi di sepanjang rute perjalanan dari anak benua Hindia hingga Indocina.

Rebecca ing, usungan tema "Royal e Giocoso"-nya memadukan detail kristal, beads, sequins, pleats, dan layering dalam berbagai dress.

Rudi Liem merancang 12 gaun pesta sore dengan siluet lengkung dan garis dalam tema "Dome Icon." Dengan materi batik Yogyakarta, Thai silk biru kelabu serta bahan serat nanas kuning mentega hingga terlihat mewah, modern, dan romantis. Sedangkan gaya yang dilacu adalah tahun 60-an.

Susan Zhuang mengambil inspirasi era 20-an dalam tema "Glam Techno Fling" merancang puffed-mini skirts dengan berbagai dimensi bahu. Warna yang digunakan, di antaranya electric blue dan silver-grey menggunakan detail beading, stones, dan kristal.

15 Desainer telah mempresentasikan tren fesyen setahun mendatang. Mana yang akan Anda pilih sesuai dengan karakter diri?
(nsa)

Sumber : lifestyle.okezone.com

0 Comments:

Post a Comment